Ikan Kepala Ular Sampai ke Georgia, Otoritas Lokal: Bunuh Mereka Segera



 Munculnya seekor ikan kepala ular (Channa argus) belakangan ini --atau biasa disebutkan ikan gabus di Indonesia-- di Kabupaten Gwinnett, Georgia, Amerika Serikat, membuat petugas margasatwa ditempat kalang kabut.


Serta, mereka merekomendasikan pada semua masyarakat di negara sisi itu untuk selekasnya membunuh "Frankenfish" ini waktu menyaksikannya, selanjutnya membekukannya, serta memberikan laporan hasil tangkapannya.


Menurut Wildlife Sumber Seksion dari Georgia Department of Alamiah Sumber, 'hukuman mati' itu kemungkinan terdengar berlebihan, tapi ada fakta kuat kenapa masyarakat harus melakukan.


Snake-head fish --badan berlendir, bergigi besar, bisa hidup serta bernapas di darat (untuk waktu beberapa hari), serta merayap seperti ular-- dalam beberapa dasawarsa disampaikan tampil di danau air tawar, kolam serta sungai di Amerika Serikat.


Ikan ini ialah spesies invasif di Amerika Utara, dengan beberapa penemuan di 14 negara sisi.


Pemerintah Georgia sendiri ingin ambil aksi cepat untuk pastikan hewan air epidemik Asia Timur, Malaysia, Indonesia serta Afrika itu tidak terus menebar luas di Negeri Paman Sam.


Kata mereka, ikan yang panjangnya dapat capai 91 cm ini bisa menghancurkan ekosistem karena memangsa spesies lain serta merajai habitat yang ditempatinya, menurut artikel The New York Post.


Scott Robinson, manager operasi perikanan Wildlife Sumber Seksion, bercerita jika beberapa petinggi departemen dikontak oleh seorang nelayan pada minggu kemarin.


Game Slot Online Terbesar Di Asia "Dia akui, saat itu, sedang memancing dalam suatu kolam yang ada di property pribadi dekat Lilburn, kota dengan penduduk seputar 11.000 orang di Kabupaten Gwinnett. Saat tahu umpannya dikonsumsi ikan, pria itu menggulung kail pancingnya. Tetapi, waktu lihat hasil tangkapannya, ia sadar jika itu bukan spesies asli wilayah sana. Lantas, nelayan ini cuma memfoto ikan itu serta melepas kembali pada air," papar Robinson.


Nelayan tersebut lantas mengontak pakar biologi di Georgia, serta minggu ini, pemburuan ikan gabus berjalan. Satu team ke kolam itu pada Rabu tempo hari. Mereka tangkap seekor yang panjangnya hampir 60 cm serta tiga ekor ikan gabus 'remaja'.


Robinson menambhakan, ikan gabus bukan hanya rakus, tapi dapat bereproduksi dengan kecepatan tinggi, mengganggu kesetimbangan di daratan serta perairan.


"Mereka ialah predator yang tidak cuma makan semua jenis ikan, dan juga amfibi, hewan kecil, katak, kadal," tuturnya.


Semenjak 2002, pemerintah sudah ambil langkah tegas: larang perdagangan ikan kepala ular berbentuk satwa liar (yang masih tetap bernyawa) serta memutuskan hewan ini untuk spesies non-pribumi yang beresiko.


"Mereka seperti intimidasi di film seram. Kami yakin jika ikan gabus yang tampil di sini (AS) adalah dari hasil perdagangan atau industri makanan," tutur bekas Menteri Dalam Negeri Gale Norton pada 2002, saat dia menyarankan larangan import ikan gabus hidup ke negara adidaya.


"Ada kekuatan kerusakan besar pada perikanan komersil serta piknik bernilai di negara maju ini," lanjut Norton. "Oleh karena itu, kita harus lakukan semua langkah untuk menahan mereka masuk perairan kita, baik dengan cara tidak menyengaja atau menyengaja."


Awalnya, ikan gabus sempat dibudidayakan dengan cara bebas di Arkansas sampai larangan itu disahkan pada 2002, kata Lynne Parenti, kurator ikan di National Museum of Alamiah History.


Namun, entahlah bagaimana triknya, spesies itu masih mendadak tampil di Amerika Serikat, seperti dalam suatu kolam di Maryland (pada 2002) serta di beberapa pasar di New York serta Boston, dimana ikan ini banyak dikonsumsi oleh turunan Tionghoa.


"Mereka sempat jadi ikan akuarium yang terkenal, tapi menjadi susah untuk dijaga karena karakter mereka yang agresif," papar Dr. Parenti.


Disamping itu, tidak jelas bagaimana ikan kepala ular mendadak tampil di Georgia, yang dekat Interstate 85 di tanah punya pribadi.


"Tetapi masyarakat kadang buang spesies itu dari akuarium pribadi mereka ke perairan dekat jalan, sebab mereka tidak ingin menjaga makhluk itu," tandas Robinson.


Ikan gabus kukus yang siap disantap mendadak melonjak dari mangkuknya dalam suatu restoran di China.